Senin, 11 September 2017

TARO : THE LITTLE MAGIC [PART 1]

       “ Ka Tarooo... bangunn... udah pagi iniii....”
 “ Ia bentar lagi elsaa....”

Seperti biasanya pagi itu Elsa membangunkan kakaknya yang sangat malas untuk bangun. Hari itu mereka awali dengan pertengkaran kecil karna Taro enggan bangun  dari tempat tidurnya.

“Ia elsa kakak udah bangun ini.....”

Sambil mengucek ngucek matanya lalu Taro pergi cuci muka dan turun untuk sarapan . Seperti biasanya, orang orang sangat sibuk dengan kegiatannya masing – masing, tapi sepertinya hari ini orang orang sangat terlihat sibuk sekali.

“Ibu kenapa hari ini orang orang terlihat sangat sibuk ?”
“Apa kau lupa Taro ? hari ini adalah hari ulang tahun putri Andromeda”
“aku tau, tapi Untuk apa aku ikut merayakannya, melihat mukanya saja aku tidak      
   pernah”
“Taro jangan begitu,putri Andromeda itu sangat cantik sekali”

Dengan wajah yang agak cemberut,Taro pun menyelesaikan sarapannya dan pergi keluar untuk pergi berlatih sihir.

  
    Sejak kecil Taro sangat menyukai sihir, ia ingin menjadi penyihir terkuat di dunia, Namun untuk mencapai tujuannya itu ia harus berlatih dengan keras disekolah sihir ataupun di tempat latihannya sendiri.Hari itu, Saat ia sedang berlatih sihir pemanggil tiba tiba terdengar suara ledakan yang letaknya di balai kota. Taro yang mendengar suara itupun segera menyelesaikan latihannya dan diapun segera berlari ke sumber suara tersersebut. Dalam perjalanannya terlihat orang orang berlari dari arah balai kota ke tempat yang lebih aman, tentara kerajaan dan para penyihir kerajaan terlihat berlari ke arah balai kota untuk mengamankan situasi balai kota dan segera memadamkan api yang mulai menjalar.untungnya para penyihir yang ada di sekitar balai kota segera memadamkan api yang cukup besar itu. Taro yang berlari melihat kepulan asap yang sangat tebal,tapi kepulan asap itu perlahan berkumpul dan membentuk sebuah kalimat MATILAH  lalu secara tiba tiba kilatan muncul  dari langit dan seketika balai kota itu meledak, Taro terdiam sejenak melihat kilatan dan suara yang sangat memekakan telinga, badannya bergetar karena ketakutan. Tak lama kemudian ia teringat dengan ibu dan adiknya Elsa, Taro segera kembali berlari sekencangnya agar sampai kerumah. Ledakan itu menghancurkan semua yang ada disekitarnya, rumah -rumah, toko - toko, swalayan,dan sajian yang telah disiapkan untuk pesta ulang tahun putri Andromeda pun hancur tak tersisa.


    Taro yang melihat keadaan dibalai kota sangat kaget,matanya melotot dan mulutnya kaku tak bisa berkata. “Ibu....... Elsa.....” hanya itu yang ia pikirkan. Dengan kakinya yang bergetar, Taro berjalan menuju  rumahnya yang setengah hancur,ia melihat kamarnya dimana ia selalu dibangunkan oleh Elsa kini sudah berantakan,ruang makan yang beberapa jam lalu ia gunakan untuk sarapan dan mengobrol dengan ibunya kini sudah hancur. Melihat itu, iapun mulai menangis dan tangisannya semakin lama semakin keras.

“IBUUUUUU....!!!!! ELSAAAAA....!!!!!”

Tentara kerajaanpun datang dan langsung mengamankan warga desa yang selamat.Taro dibawa oleh salah satu tentara kerajaan ke tempat perlindungan. Taro terduduk lemah di lantai, ia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat,masih terbayangkan rumahnya yang telah hancur tak tersisa. Tak lama ia mendengar samar samar suara yang tak asing ditelinganya,ia berusaha untuk menghilangkan suara itu di pikirannya tapi semain lama suara itu semakin jelas terdengar.

“ka Tarooo....!!!! ka Taro....!!!!”
“Elsa....” bisiknya

Taro pun mengangkat kepalanya perlahan dan mencari asal suara itu. Suara Elsa semakin lama semakin jelas terdengar dan itu membuat hati Taro berharap Elsa dan ibunya masih hidup. Ia pun berdiri dan mencari asal suara itu, Sebuah tangan melambai kearahnya membuat hati Taro sangat senang. Ia segera bangkit dari duduknya dan berlari kearah Elsa, senang sekali Taro melihat adiknya selamat dan iapun  memeluk Elsa dengan erat.

“Elsa dimana Ibu ?”
“Ibu terluka dan sekarang sedang diobati disebelah sana”
Mereka berdua segera mmenghampiri Ibu yang sedang diruang perawatan

“Taro... kau selamat... “ bicara ibunya dengan lirih
“Ia ibu aku disini,sykurlah kalau ibu selamat juga”
“Taro... Ibu ingin kamu berlatih dengan sungguh sungguh agar bsa jadi penyihir yang
  bisa melindungi adikmu “
“Ia ibu aku akan menjadi penyihir yang kuat agar bisa melindungi Elsa dan ibu”
“Jadilah kuat sayang...”

Itu kata terakhir yang Ibu sampakan kepada Taro dan Elsa, Elsa tak bisa menahan tangsannya lagi,ia memeluk kakanya dan menangis tersedu sementara Taro berusaha untuk menahan air matanya melihat ibunya telah tiada.
“akan aku bunuh kalian semua DARKAR” kata Taro dalam hatinya.

Dendam tertanam didalam hatinya,amarah yang amat besar meledak didalam hatinya rasanya ia ingin berteriak sekerasnya tapi tak bisa karna ia harus terlihat kuat didepan adiknya, hari itulah ia berencana untuk pergi dari luar kerajaan bersama Elsa.

  Malam harinya,setelah pemakaman ibunya selesai,Taro dan Elsa mengambil tas dan memasukan beberapa makanan,pakaian, dan apapun yang bisa ia bawa untuk perjalanannya mencari DARKAR.

“kak.. apa kau yakin ? aku takut pergi keluar sana”  cakap elsa ketakutan
“Elsa sayang, jangan takut, kakak akan selalu bersama mu oke” sahut Taro menenngkan Elsa
“umm...” jawab elsa dengan mengangguk

Malam itu adalah awal dari perjalanan Taro dan Elsa untuk mencari DARKAR, dalang dari semua kekacauan yang telah terjadi.


1 komentar: