“ Ka Tarooo... bangunn...
udah pagi iniii....”
“ Ia bentar lagi
elsaa....”
Seperti biasanya pagi itu Elsa
membangunkan kakaknya yang sangat malas untuk bangun. Hari itu mereka awali
dengan pertengkaran kecil karna Taro enggan bangun dari tempat tidurnya.
“Ia elsa kakak udah bangun ini.....”
Sambil mengucek ngucek matanya lalu Taro pergi cuci muka dan
turun untuk sarapan . Seperti biasanya, orang orang sangat sibuk dengan
kegiatannya masing – masing, tapi sepertinya hari ini orang orang sangat
terlihat sibuk sekali.
“Ibu kenapa hari ini orang orang terlihat sangat sibuk ?”
“Apa kau lupa Taro ? hari ini adalah hari ulang tahun putri
Andromeda”
“aku tau, tapi Untuk apa aku ikut merayakannya, melihat mukanya
saja aku tidak
pernah”
“Taro jangan begitu,putri Andromeda itu sangat cantik sekali”
Dengan wajah yang agak cemberut,Taro pun menyelesaikan
sarapannya dan pergi keluar untuk pergi berlatih sihir.
Sejak kecil Taro
sangat menyukai sihir, ia ingin menjadi penyihir terkuat di dunia, Namun untuk
mencapai tujuannya itu ia harus berlatih dengan keras disekolah sihir ataupun
di tempat latihannya sendiri.Hari itu, Saat ia sedang berlatih sihir pemanggil
tiba tiba terdengar suara ledakan yang letaknya di balai kota. Taro yang mendengar suara itupun segera menyelesaikan latihannya dan diapun segera
berlari ke sumber suara tersersebut. Dalam perjalanannya terlihat orang orang berlari dari arah balai kota ke tempat yang lebih aman, tentara kerajaan dan para penyihir kerajaan terlihat berlari ke arah balai kota untuk mengamankan situasi balai kota dan segera memadamkan api yang mulai menjalar.untungnya para penyihir yang ada di sekitar balai kota segera memadamkan api yang cukup besar itu. Taro yang berlari melihat
kepulan asap yang sangat tebal,tapi kepulan asap itu perlahan berkumpul dan
membentuk sebuah kalimat MATILAH lalu secara tiba tiba kilatan muncul dari langit dan
seketika balai kota itu meledak, Taro terdiam sejenak melihat kilatan dan suara yang sangat memekakan telinga,
badannya bergetar karena ketakutan. Tak lama kemudian ia teringat dengan ibu
dan adiknya Elsa, Taro segera kembali berlari sekencangnya agar sampai kerumah.
Ledakan itu menghancurkan semua yang ada disekitarnya, rumah -rumah, toko -
toko, swalayan,dan sajian yang telah disiapkan untuk pesta ulang tahun putri Andromeda
pun hancur tak tersisa.
Taro yang melihat
keadaan dibalai kota sangat kaget,matanya melotot dan mulutnya kaku tak bisa
berkata. “Ibu....... Elsa.....” hanya itu yang ia pikirkan. Dengan kakinya yang
bergetar, Taro berjalan menuju rumahnya
yang setengah hancur,ia melihat kamarnya dimana ia selalu dibangunkan oleh Elsa
kini sudah berantakan,ruang makan yang beberapa jam lalu ia gunakan untuk
sarapan dan mengobrol dengan ibunya kini sudah hancur. Melihat itu, iapun mulai
menangis dan tangisannya semakin lama semakin keras.
“IBUUUUUU....!!!!! ELSAAAAA....!!!!!”
Tentara
kerajaanpun datang dan langsung mengamankan warga desa yang selamat.Taro dibawa
oleh salah satu tentara kerajaan ke tempat perlindungan. Taro terduduk lemah di
lantai, ia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat,masih
terbayangkan rumahnya yang telah hancur tak tersisa. Tak lama ia mendengar
samar samar suara yang tak asing ditelinganya,ia berusaha untuk menghilangkan
suara itu di pikirannya tapi semain lama suara itu semakin jelas terdengar.
“ka
Tarooo....!!!! ka Taro....!!!!”
“Elsa....” bisiknya
Taro pun mengangkat kepalanya perlahan dan mencari asal suara
itu. Suara Elsa semakin lama semakin jelas terdengar dan itu membuat hati Taro
berharap Elsa dan ibunya masih hidup. Ia pun berdiri dan mencari asal suara
itu, Sebuah tangan melambai kearahnya membuat hati Taro sangat senang. Ia
segera bangkit dari duduknya dan berlari kearah Elsa, senang sekali Taro
melihat adiknya selamat dan iapun memeluk Elsa dengan erat.
“Elsa dimana Ibu ?”
“Ibu terluka dan sekarang sedang diobati disebelah sana”
Mereka berdua segera mmenghampiri Ibu yang sedang diruang
perawatan
“Taro... kau selamat... “ bicara ibunya dengan lirih
“Ia ibu aku disini,sykurlah kalau ibu selamat juga”
“Taro... Ibu ingin kamu berlatih dengan sungguh sungguh agar
bsa jadi penyihir yang
bisa melindungi
adikmu “
“Ia ibu aku akan menjadi penyihir yang kuat agar bisa
melindungi Elsa dan ibu”
“Jadilah kuat sayang...”
Itu kata terakhir yang Ibu sampakan kepada Taro dan Elsa,
Elsa tak bisa menahan tangsannya lagi,ia memeluk kakanya dan menangis tersedu
sementara Taro berusaha untuk menahan air matanya melihat ibunya telah tiada.
“akan aku bunuh kalian semua DARKAR” kata Taro dalam hatinya.
Dendam tertanam didalam hatinya,amarah yang amat besar
meledak didalam hatinya rasanya ia ingin berteriak sekerasnya tapi tak bisa
karna ia harus terlihat kuat didepan adiknya, hari itulah ia berencana untuk
pergi dari luar kerajaan bersama Elsa.
Malam harinya,setelah
pemakaman ibunya selesai,Taro dan Elsa mengambil tas dan memasukan beberapa
makanan,pakaian, dan apapun yang bisa ia bawa untuk perjalanannya mencari
DARKAR.
“kak.. apa kau yakin ? aku takut pergi keluar sana” cakap elsa ketakutan
“Elsa sayang, jangan takut, kakak akan selalu bersama mu oke”
sahut Taro menenngkan Elsa
“umm...” jawab elsa dengan mengangguk
Malam itu adalah awal dari perjalanan Taro dan Elsa untuk
mencari DARKAR, dalang dari semua kekacauan yang telah terjadi.
iya madep ini cerita magic, tingkatkan min
BalasHapus